
Petani yang memanfaatkan ponsel untuk mendapatkan informasi pertanian di internet dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka. Petani yang memiliki ponsel pintar juga dapat dengan mudah berkomunikasi secara daring.
Survei yang dilakukan Yayasan Inobu pada tahun 2020 kepada petani di dua desa di Seruyan, Kalimantan Tengah, menemukan sebanyak 60% responden sudah mempunyai ponsel pintar.
Ponsel pintar dalam rumah tangga petani sebagian besar dimiliki oleh anak-anak mereka yang berusia 12 hingga 29 tahun, yakni sebanyak 46 persen. Dalam hal ini, petani dapat belajar bersama dengan anak mereka dalam mengakses informasi melalui ponsel pintar.
Sebagian besar petani dan keluarganya juga sudah bisa mengakses internet. Sebanyak 63% dari total responden sudah memiliki akses internet dengan menggunakan telepon genggam.
Sebagian besar responden menggunakan internet untuk berkomunikasi, mencari hiburan dan berita serta mengakses informasi panduan dalam bertani.
Panduan yang dimaksud dapat berupa penggunaan pupuk, budidaya tanaman, dan pemeliharaan lahan. Hal ini menandakan bahwa ponsel pintar berpotensi untuk meningkatkan produktivitas petani.
Tidak ada komentar on Kepemilikan Smartphone dan Akses Internet Bagi Petani Kelapa Sawit